Latest News & Insights
Explore the latest trends, tips, and news in HR

Mengapa HRIS Jadi Investasi Wajib untuk Perusahaan yang Ingin Tumbuh?
Mengapa HRIS Jadi Investasi Wajib untuk Perusahaan yang Ingin Tumbuh?
Dalam era digital saat ini, perusahaan tidak hanya dituntut untuk memiliki produk atau layanan berkualitas, tetapi juga sistem pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang efektif. Banyak organisasi menyadari bahwa aset terbesar mereka adalah karyawan, namun sayangnya manajemen SDM sering kali masih dikelola dengan cara manual atau sistem yang terpisah-pisah.Di sinilah Human Resource Information System (HRIS) seperti OranHR hadir, bukan sekadar sebagai alat administratif, melainkan sebagai investasi strategis yang mendorong pertumbuhan bisnis.1. Efisiensi Waktu dan BiayaMengelola absensi, cuti, payroll, hingga penilaian kinerja secara manual membutuhkan waktu yang panjang dan rawan kesalahan....

Ketahui 10 Skill yang Paling Dibutuhkan Dunia Kerja Tahun 2025
Semakin berkembangnya teknologi membuat manusia harus selalu meningkatkan skill atau kemampuan di dunia kerja.World Economic Forum (WEF) dalam laporannya menyebutkan bahwa ada kesenjangan keterampilan di pasar dunia kerja saat ini yang menjadi hambatan utama perusahaan dalam mengadopsi perkembangan teknologi untuk menjalankan aktivitas bisnisnya. World Economic Forum (WEF) melakukan survei terkait hal tersebut dan ditemukan hal yang sama pada 20 negara dari 26 negara yang dimintai pendapat, yaitu kesenjangan keterampilan di pasar tenaga kerja dalam pemanfaatan teknologi.Perusahaan yang disurvei menyebutkan bahwa mereka menyediakan akses pelatihan untuk meningkatkan keterampilan kepada para pekerja yang mereka miliki, namun keterlibatan pekerja untuk mengambil pelatihan-pelatihan tersebut masih minim yaitu hanya 42% yang mengambil kesempatan untuk meningkatkan keterampilan melalui akses pelatihan yang diberikan oleh perusahaan.Kekurangan keterampilan ini lebih terasa pada profesi khusus yang menjadi kebutuhan utama dalam pemanfaatan teknologi dalam aktivitas bisnis perusahaan, mereka sangat kesulitan untuk mencari tenaga kerja pada bidang pekerjaan data analysts & scientists,AI & machine learning specialists, software and application developers, dan lainnya yang berhubungan dengan pemanfaatan teknologi.Menurut WEF, berikut ini 10 skill yang Paling Dibutuhkan Dunia Kerja Tahun 2025:1. Memiliki pemikiran analitis dan inovatif2. Aktif dan memiliki strategi belajar3. Pemecahan masalah yang kompleks4. Berpikir kritis dan analisis5. Memiliki kreativitas, orisinalitas dan inisiatif6. Kepemimpinan dan pengaruh sosial7. Mahir teknologi, pemantauan dan kontroling8. Desain teknologi dan pemrograman9. Daya tahan, mengatur stress dan fleksibel10. Nalar pikir, merumuskan ide dan solusiUntuk menjadi tenaga kerja yang lebih siap dalam pemanfaatan teknologi, para pekerja harus memiliki salah satu dari 10 keterampilan profesi yang sedang berkembang dan dibutuhkan oleh perusahaan.Baca Juga: Trends 2 Social Media 2021 - Silence is GoldenDi tengah pandemi ini, dimana semua orang diharuskan melakukan segala aktivitas di rumah maka inilah saatnya Anda merencanakan dan melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan keterampilan agar menjadi tenaga kerja yang siap berkontribusi pada industri global di masa yang akan datang.Sumber: World Economic Forum

Trends 2 Social Media 2021 - Silence is Golden
Trends 2 Social Media 2021 - Silence is Golden - Situasi pandemic membuat orang-orang mengonsumsi konten lebih banyak dari pada sebelumnya di smartphone. Hal ini membuat kesempatan bagi bisnis mengiklankan merek mereka lebih dari sebelumnya. Tetapi hal ini tidak bermanfaat bagi pelanggan. karena di masa krisis, orang ingin menggunakan social media untuk mengalihkan perhatian dan menghibur diri mereka sendiri. Yang mereka ingin terhubung satu sama lain, bukan dengan brand/merek..Menurut laporan Tren Sosial 2021 Hootsuite, 68% orang tidak berpikir bahwa brand/merek membagikan konten yang menarik dan 32% orang mengatakan "mencari konten yang lucu dan menghibur" adalah alasan utama mereka menggunakan social media.Jika konten kita hanya benar-benar melayani diri sendiri saja dan tidak memberikan nilai kepada pelanggan, maka konten kita hanyalah gangguan bagi pelanggan.Jadi, bagaimana brand dapat membuat konten yang benar-benar akan dinikmati pelanggan?Pada tahun 2021, brand paling cerdas akan memahami di mana mereka cocok dengan kehidupan pelanggan di social media dan mereka akan menemukan cara kreatif untuk menyesuaikan diri dengan percakapan dari pada mencoba memimpinnya.Setelah mengetahui trends kedua silence is golden, apa yang harus kita lakukan?1. Don't dismiss passive content consumptionBuat konten iklan produk yang bernilai, bermanfaat, dan dinikmati pelanggan, bukan hanya dari seberapa likes dan share yang Anda terima, tetapi lebih mengarah pada perilaku lebih lanjut-apakah itu menjangkau lebih banyak informasi, pergi ke toko, mencari secara online, atau sekadar mengethaui brand/merek Anda.2. Back up social listening data with search dataSocial listening adalah memahami audiens Anda dan setelah itu meningkatkan strategi kampanye dengan topik-topik yang relevan dengan produk Anda.Contohnya: Produsen eskrim menurunkan anggarannya pada saat memasuki musim hujan, tetapi malah banyak pelanggan yang mencari eskrim pada musim hujan, hal ini merubah pikiran produsen eskrim untuk tidak menurunkan anggaran pada musin hujan lagi, bisa jadi juga menaikan anggarannya.Tetapi seperti yang dikatakan Jerry Daykin, "Anda tidak akan mendapatkan pemahaman dunia yang holistik dan seimbang hanya dari social listening, tetapi ini dapat berguna sebagai alat yang lebih cepat dan gesit untuk menemukan opini dan tren yang menarik, terutama di saat-saat ketika segala sesuatunya dapat berubah dengan sangat cepat."Maka dari itu diperlukan tambahan search analytics untuk memahami audiens karena lebih mencerminkan apa yang pelanggan pikirkan. Bagaimana kita tahu apa yang mereka cari, biasanya dari kata kunci, trending keywords / hashtag.Baca Juga: Trends 1 Social Media 2021 - Race to ROI3. Replace costly content production with UGCUser Generated Content (UGC) adalah berbagai bentuk konten berupa foto, tulisan, video, maupun review yang dibuat oleh pelanggan, konsumen, atau followers yang disebarkan di media social mereka. Biasanya mereka melakukan hal ini untuk menceritakan pengalaman dan opini mereka menggunakan suatu produk/jasa yang mereka sukai.User Generated Content (UGC) murah dan efektif untuk membangun kepercayaan. Menurut Edelman Trust Barometer, pelanggan lebih cenderung mendengarkan rekan-rekan mereka daripada merek itu sendiri.Sumber: Hootsuite

Bagaimana Cara Mengajukan Cuti Yang Baik dan Benar?
Sebagai karyawan baru maupun yang telah lama bekerja. Pastinya pernah merasa bosan dan penat dengan pekerjaan ataupun lingkungan kerja, dan memerlukan cuti untuk berlibur sejenak atau sekedar bersantai dirumah melepas kepenatan dan beban. Tentunya sebelum mengajukan cuti, Anda harus mengetahui aturan cuti karyawan terlebih dahulu.Apa itu cuti tahunan?Cuti tahunan adalah periode waktu istirahat/cuti di mana karyawan tetap mendapatkan upah atau gaji, yang dapat digunakan oleh karyawan untuk keperluan apapun sesuai keinginan dan kebutuhannya.Seorang karyawan berhak atas cuti tahunan paling sedikit 12 hari kerja setelah pekerja/karyawan yang bersangkutan bekerja selama 12 (dua belas) bulan secara terus menerus.Hak cuti tahunan berdiri sendiri dan terpisah dari cuti lain, sehingga tidak mungkin saling mengurangi. Sebagai contoh, jika seorang karyawan mengambil cuti menikah (maksimal 3 hari), maka jatah cuti tahunan tidak berkurang. Begitu pula jika karyawan mengajukan cuti mendampingi istrinya melahirkan (maksimal 2 hari), maka tidak memotong hak cuti tahunan.Cuti tahunan karyawan hanya dapat dikurangi oleh cuti bersama yang ditetapkan pemerintah melalui SKB tiga menteri. Namun, aturan cuti karyawan ini tidak mengikat. Artinya, karyawan swasta tidak wajib libur pada saat cuti bersama. Jatah cuti tahunan berkurang hanya jika karyawan memilih mengambil libur.Setelah memahami apa itu cuti tahunan, Anda harus tahu bagaimana cara mengajukan cuti yang baik dan benar agar cuti bisa diterima dan tidak membebani perusahaan.1. Melihat situasi kondisiMeminta izin cuti yang benar, Anda harus tahu situasi dan kondisi tepat yang sedang terjadi pada perusahaan atau team. Jangan pernah meminta cuti saat team Anda sedang banyak pekerjaan, atau saat kondisi perusahaan sedang dalam ambang perhatian khusus atau krisis tertentu.2. Minta izin jauh-jauh hariKetika Anda sudah merencanakan dan menentukan waktu cuti, sebaiknya memberi tahu atasan jauh-jauh hari, agar menghindari tertumpuknya jadwal atau cuti tidak disetujui. Mintalah cuti berdasarkan dengan alasan yang jelas agar permintaan cuti diterima.3. Berikan alasan yang jujurJika Anda cuti dengan alasan sakit, perusahaan tidak memaksa karyawan nya untuk terus bekerja. Namun mereka akan menindaklanjuti alasan Anda apabila terdapat ketidak jujuran, seperti meminta surat keterangan sakit dari Dokter. Sebaiknya jujur pada situasi Anda sekarang dan meminta porsi cuti yang sesuai dari setiap kondisi.Jika kamu meminta cuti dengan alasan berdasarkan pada kendala yang mempengaruhi lingkungan atau kinerja. Anda harus bisa meyakinkan atasan agar dapat memberikan izin cuti. Seperti rumah sedang kebanjiran, maka berikanlah bukti berupa gambar atau semacamnya, harus memberikan bukti yang jelas.Pengelolaan terkait cuti karyawan perlu dilakukan dengan cermat demi pemenuhan hak karyawan dan kelancaran berjalannya perusahaan. Sebab jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan kerugian bagi kedua belah pihak. Cuti yang dikelola dengan baik juga akan mempertahankan karyawan, sehingga angka turnover rate karyawan juga rendah. Demi pengelolaan yang baik, Orange HR Solution hadir untuk membantu perusahaan mengelola hak cuti karyawan.Baca Juga: Bagaimana Cara Menghitung Bonus Tahunan Karyawan?Orange HR Solution merupakan software HR yang dapat membantu pekerjaan HRD perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien dengan fitur-fitur yang menarik seperti payroll, time attendance, performance employee, cuti dan masih banyak fitur lainnya lagi.Lebih dari itu, anda juga bisa mengatur hak cuti masing-masing karyawan sesuai dengan kebijakan yang dimiliki perusahaan dan perjanjian kerja yang berlaku. Misalnya, kebijakan berupa cuti tahunan sejumlah 12 hari hanya diberikan kepada karyawan yang sudah bergabung selama 12 bulan, atau akan diberikan di bulan keempat karyawan bergabung dengan jumlah 1 hari tiap bulannya. Untuk mendapatkan manfaat fitur-fitur diatas, segera menghubungi kami Orange HR Solution.

Bagaimana Cara Menghitung Bonus Tahunan Karyawan?
Bonus adalah sejumlah uang yang ditambahkan ke gaji karyawan, biasanya diperuntukkan bagi karyawan sebagai hadiah untuk karena mereka telah melakukan pekerjaan dengan baik. Apabila pembayaran gaji pokok biasanya dilakukan setiap bulan, maka pembayaran bonus dilakukan secara bervariasi, seperti: bonus tahunan, bonus prestasi, bonus retensi, dan bonus keahlian.Namun, Salah satu jenis bonus yang umum diberikan perusahaan kepada karyawan adalah bonus tahunan sebagai penghargaan atas kinerja karyawan selama satu tahun.Tetapi, karena tak pernah diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan, bonus bukan merupakan kewajiban perusahaan atas karyawan, melainkan hanya bagian dari kebijakan reward and punishment perusahaan memberi hadiah bagi yang bekerja dengan baik dan memberi hukuman bagi yang merugikan perusahaan.Baca Juga: Kapan Status Karyawan Berubah dari Kontrak Menjadi Tetap?Oleh sebab itu, semua kebijakan tentang pemberian bonus dikembalikan kepada masing-masing perusahan.Lalu, berapa jumlah bonus karyawan yang pantas untuk diterima karyawan? Bagaimana cara menghitung bonus tahunan karyawan?Rumusnya:Bonus Tahunan = (Poin Masa Kerja x Level Jabatan x Departemen x Gaji) x Sanksi Surat Peringatan1. Masa Kerja2. Level Jabatan3. Departemen4. Sanksi Surat PeringatanUntuk pengaturan bonus yang masuk dalam gaji/upah, sudah saatnya Anda menggunakan software HRIS. Orange HR Solution hadir sebagai software HRIS yang mudah digunakan dan dapat diandalkan untuk menghitung dan membayarkan bonus tahunan serta gaji/upah karyawan.(Dikutip dari berbagai sumber)

Kapan Status Karyawan Berubah dari Kontrak Menjadi Tetap?
Status karyawan berubah dari kontrak menjadi tetap adalah impian setiap tenaga kerja. Menjadi karyawan tetap akan memberikan banyak keuntungan, seperti mendapatkan gaji yang lebih tinggi, mendapatkan tunjangan, dan jika terjadi PHK juga akan diberikan uang pesangon. Sebelum menjadi karyawan tetap, biasanya akan menjadi karyawan kontrak terlebih dahulu.Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang bagaimana cara karyawan kontrak menjadi karyawan tetap.Pengertian Karyawan Kontrak dan Karyawan TetapKaryawan KontrakDasar hukum Peraturan Kontrak Waktu Tertentu (PKWT) diatur didalam Undang-Undang Ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003, antara lain terdapat pada Pasal 56, Pasal 60, dan Pasal 63. Keempat pasal tersebut memiliki pengertian bahwa Pada karyawan kontrak atau PKWT (Perjanjian Kerja untuk Waktu Tertentu), masa berlaku perjanjiannya paling lama yaitu 2 (dua) tahun. Selanjutnya, perjanjian kerja bisa diperpanjang untuk jangka waktu maksimal satu tahunKaryawan TetapSementara dasar hukum peraturan kontrak (PKWTT) sebagaimana diatur dalam Pasal 59 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Undang-undang ini mengatur tentang pengertian dan landasan hukum yang mendasari bagaimana kontrak kerja karyawan tetap.Kontrak yang berlaku pada karyawan tetap juga tidak dapat diputus secara sepihak dan juga tidak memiliki masa habis kontrak. Karyawan Tetap dapat memperpanjang kontraknya secara otomatis selama tidak ada kesepakatan dari kedua pihak yakni perusahaan dan pekerja untuk tidak melakukan kerjasama lagi. Dengan kata lain karyawan memutuskan resign dari perusahaan tersebut.Bagaimana cara karyawan kontrak menjadi karyawan tetap?1. Kenali Perusahaan Secara MenyeluruhSebagai karyawan yang bekerja pada sebuah perusahaan, tidak ada salahnya mengenali perusahaan secara menyeluruh. Kamu perlu mengetahui profil perusahaan, bagaimana kebijakannya, manajemennya, dan lain-lain. Dengan mengenali perusahaan, Kamu akan lebih termotivasi untuk ikut ambil andil dalam perkembangan perusahaan dan ingin bekerja lebih baik lagi sehingga keinginan untuk menjadi karyawan tetap dapat tercapai.2. Bekerja dengan RajinBanyak manfaatnya jika kamu sudah terbiasa dengan bekerja secara rajin. Rajin bekerja dalam artian, kamu dapat menuntaskan pekerjaanmu dengan baik. Setiap perusahaan senang dengan karyawan yang rajin bekerja. Mulai dari soal waktu masuk kantor yang selalu on time sampai dateline pekerjaanmu. Jika kamu masih terbiasa dengan rasa malas, cepat-cepatlah ubah kebiasaan tersebut secara pelan-pelan. Memiliki sikap yang rajin saat bekerja akan membuat atasanmu melihat kinerjamu dan bisa saja status karyawan tetapmu diubah dengan cepat.3. Mendapatkan Kepercayaan AtasanSalah satu cara agar status karyawan kontrak menjadi karyawan tetap adalah dengan mendapatkan kepercayaan atasan. Artinya, kamu bisa menjaga prinsip etos kerja dengan baik saat atasan memerlukan bantuan. Hal ini bisa membuat atasan percaya dengan kamu.4. Bersikap ProfesionalSaat bekerja, sikap professional sangat penting untuk ditanamkan. Dengan adanya sikap tersebut, pekerjaan juga akan menjadi lebih baik dan dapat dipercaya atasan untuk memberikan tugas yang lebih baik lagi. Bersikaplah profesional ketika mendapatkan suatu masalah, baik masalah pribadi maupun masalah pekerjaan.5. Ciptakan Hubungan Baik dengan Karyawan LainSelain dapat dipercaya atasan. Menjalin hubungan baik dengan karyawan juga merupakan salah satu cara agar bisa menjadi karyawan tetap. Kamu dapat menjalin hubungan baik dengan sering mengobrol atau makan siang bersama karyawan lainnya dan juga dapat membangun hubungan baik dengan menawarkan bantuan jika mampu. Hubungan yang baik ini akan membantu kamu di perusahaan atau sebagai cara memperluas jaringan profesional yang dibutuhkan untuk pekerjaan selanjutnya.Baca Juga: Ketahui Manfaat Software Payroll Bagi HRD PerusahaanUntuk memudahkan HRD dalam menyelesaikan tugas administrasi yang berkaitan dengan karyawan seperti data absensi, cuti, pengajuan klaim karyawan, perhitungan gaji, dan lainnya Perusahaan dapat menggunakan OrangE HR Solution.

Trends 1 Social Media 2021 - Race to ROI
Trends 1 Social Media 2021 - Race to ROI - Return On Investment (ROI) adalah KPI yang digunakan dalam pemasaran yang menunjukkan rasio persentase modal yang diinvestasikan terhadap laba yang dihasilkan. Pentingnya memahami Return On Investment (ROI) adalah karena merupakan tolok ukur keuntungan suatu bisnis.Saat ini terjadi pandemic Covid19, terjadi pengurangan anggaran, terjadi resesi ekonomi sehingga menjadi tantangan bagi marketers untuk mendapatkan customers baru.Menurut survei Social Trends 2021, 3 hasil teratas yang ingin dicapai oleh organisasi dengan social media adalah pertama meningkatkan pelanggan baru, ke-2 brand awareness, dan yang ke-3 mendapatkan konversi (mau itu leads atau purchase), dibandingkan dengan tahun lalu "meningkatkan pelanggan baru" hanya 46%, menandai adanya peningkatan 58% dari tahun ke tahun.Bukan hanya mendapatkan customers baru, tetapi mereka juga perlu memberikan pengalaman sosial online yang membantu membangun relationships and brand loyalty. Bagaimana caranya?Contohnya seperti membuat video pendek yang menunjukan tutorial dan manfaat dari sebuah produk skincare. Tidak hanya menumbuhkan loyalitas pelanggan, tetapi juga bisa mendorong penjualan.Mengapa bisa menumbuhkan loyalitas pelanggan dari video turorial skin care ini? Karena pemirsa/pelanggan akan penasaran dengan tutorial skin care berikutnya / lainnya, yang mungkin bermanfaat bagi mereka, jadi pemirsa/pelanggan akan selalu menunggu manfaat produk berikutnya dan seterusnya.Baca Juga: 5 Tren Social Media 2021 yang Wajib Anda KetahuiSetelah mengetahui trends pertama race to ROI, apa yang harus kita lakukan?1. Multiply ROI by adding more channelsSetiap saluran yang Anda tambahkan dapat meningkatkan ROI dan efektivitas hingga 35%. Anda bisa mulai dengan menambahkan konten buatan pengguna/pelanggan User Generated Content (UGC).Apa itu user generated content? UGC adalah berbagai bentuk konten berupa foto, tulisan, video, maupun review yang dibuat oleh pelanggan, konsumen, atau followers yang disebarkan di social media mereka. Biasanya mereka melakukan hal ini untuk menceritakan pengalaman dan opini mereka menggunakan suatu produk/jasa yang mereka sukai.Kadang, mereka juga menggunakan hashtags dan mention brand tersebut agar ditemukan oleh brand nya. Kalau ini terjadi, biasanya brand akan me-repost dan menampilkan konten tersebut dalam situs atau media sosial mereka dan menggunakannya sebagai salah satu bahan marketing.Bedanya dengan Influencer Marketing adalah brand tidak harus membayar para konsumen untuk UGC karena mereka melakukan ini dengan suka rela. Maka dari itu, konten ini sangat kuat untuk meyakinkan pembeli potensial karena faktor kejujurannya. Faktanya, 90% pembeli mengatakan bahwa pembelian mereka dipengaruhi oleh UGC dan 73% pembeli mengalami peningkatan dalam kepercayaan pembelian mereka karena UGC.2. Turn inspiration into revenueCiptakan suasana berbeda yang menarik dalam proses pembelian online. Seperti menggunakan Instagram Live. Berikan inspirasi kepada pelanggan dengan memperkenalkan mereka pada hal-hal yang mereka tidak tahu mereka butuhkan atau inginkan.Live Streaming adalah cara hebat lainnya bagi merek, pakar, perusahaan dan pelanggan untuk terhubung. Contohnya: Di Cina, acara streaming langsung Tommy Hilfiger menarik 14 juta pemirsa. Mereka menjual 1.300 hoodies dalam dua menit. Di AS, acara belanja streaming langsung diprediksi menghasilkan penjualan $25 miliar pada tahun 2023.3. Put social back in shoppingPastinya sulit atau ragu untuk Anda melakukan pembelian jika tidak melihat, menyentuh, atau berinteraksi dengan produk yang akan Anda beli secara langsung jika tidak ada review produk yang terpercaya dari konsumen lain atau pakar yang bisa ditanyakan secara langsung.Adanya Q&A secara langsung, kerja sama dengan influencer atau bagikan konten buatan pengguna (UGC). Ini semua adalah cara untuk meningkatkan kepercayaan pembeli pada produk yang tidak dapat kita lihat secara langsung.4. Focus on customer loyaltySocial media menjadi penghubung antara organisasi dan pelanggan. Forrester memperkirakan bahwa pembelanjaan untuk loyalitas dan mempertahankan pelanggan akan meningkat 30% pada tahun 2021. Jadi sebagai perusahaan harus mendengarkan dan menanggapi keluhan pelanggan untuk mencegah perginya pelanggan.Sumber: Hootsuite

5 Tren Social Media 2021 yang Wajib Anda Ketahui
Berdasarkan dari hasil survei Hootsuite terhadap 11.189 marketers & expert, serta laporan dan data yang diterbitkan dari Deloitte, Edelman, eMarketer, Forrester, GlobalWebIndex, Survei CMO, terdapat 5 trends social media pada tahun 2021. Apa saja 5 trends social media itu?Sebelum kita masuk ke 5 trends social media, survei yang dilakukan oleh Hootsuite mengatakan bahwa 60% bisnis berencana meningkatkan anggaran pada Instagram mereka dan setengahnya juga berencana menaikan anggaran pada FB, Youtube dan Linkedin.Pada kuartal terakhir 2020 pertumbuhan jangkauan iklan Instagram tumbuh sebesar 7.1% lebih besar 3 kali lipat dari Facebook sebesar 2.2% dan di survei lagi mengenai social media apa yang mau dipakai perusahaan untuk beriklan, terdapat 78% memilih Facebook untuk beriklan dan 70% memilih Instagram.Berikut 5 Tren Social Media 2021 yang Wajib Anda Ketahui1. Trend 1: Race to ROIPada masa pandemic banyak lini bisnis yang berjuang untuk mendapatkan kembali penjualan yang turun, marketing harus memberikan ROI jangka pendek dengan kinerja yang ditargetkan, taktik pemasaran yaitu dengan membangun pengalaman digital yang inovatif, dengan target mendapatkan loyalitas jangka panjang, koneksi, ide-ide baru yang menyenangkan serta mendapatkan kepuasan pelanggan.2. Trend 2: Silence is GoldenTerkadang hal terbaik yang dapat dilakukan bisnis adalah mendengarkan daripada berbicara. Lagi pula, di masa krisis, orang ingin menggunakan social media untuk mengalihkan perhatian dan menghibur diri mereka sendiri dan mereka ingin terhubung satu sama lain, bukan dengan brand/merek.3. Trend 3: Way More Than OKMarketing akan memanfaatkan social media untuk lebih efektif menarik minat lintas generasi. Jadi, social media akan beradaptasi lebih ramah bagi para atasan dari generasi baby boomers.4. Trend 4: Do I Know You?Perusahaan pada masa ini harus lebih mengenal pelanggan melalui social media. Social media menjadi penghubung antara perusahaan dan pelanggan.5. Trend 5: The Perils (and promise) of PurposeSocial media bukan hanya sebagai media untuk mempromosikan brand/merek, tetapi lebih ke riset apakah produk tersebut bermanfaat bagi pelanggan?Baca Juga: Ketahui Manfaat Software Payroll Bagi HRD PerusahaanKami akan membahas 5 trends social media 2021 menurut Hootsuite lebih detail pada artikel selanjutnya, kunjungi website Orange HR Solution untuk artikel selanjutnya.Sumber: Hootsuite

Ketahui Manfaat Software Payroll Bagi HRD Perusahaan
Software payroll merupakan perangkat yang dirancang khusus untuk membantu dan memudahkan divis HR dalam proses penggajian. Software payroll diharapkan dapat membantu divisi HR dalam menghadapi hambatan ketika mengelola kebutuhan karyawan, salah satunya adalah penghitungan gaji. Penggajian merupakan bagian dari pengelolaan administrasi keuangan yang krusial bagi Perusahaan. Pengaturannya harus dikelola dengan baik dan benar. Oleh karena itu, Perusahaan membutuhkan software payroll.Manfaat Software Payroll1. Mengurangi Resiko Kesalahan Penghitungan GajiPenghitungan gaji didasari dengan rumus kalkulasi yang sudah dimuat di dalam peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Divisi HR masih mampu menangani penghitungan gaji, mungkin karena skalanya masih kecil, dan semacamnya. Namun, apa jadinya kalau jumlah karyawan sangat banyak? Tidak ada jaminan hitungan manual mampu mempertahankan keakuratan penghitungan gaji seluruh karyawan, apalagi dengan jumlah yang banyak.2. Penghitungan Gaji Menjadi Lebih Efektif dan EfisienSistem manual mengharuskan divisi HR menghitung gaji karyawan menggunakan Microsoft Excel. Dalam hal ini divisi HR harus menjalankan baris-baris data dan angka secara manual, tentunya akan rumit. Dengan software payroll sistem penghitungan menjadi simpel dan cepat, karena data bisa diambil langsung dari dalam sistem dan diimplementasikan ke dalam model penghitungan, yang kemudian menghasilkan jumlah akhir gaji yang harus diberikan ke setiap karyawan.Baca juga: Tips Agar Key Performance Indicators (KPI) Perusahaan Bisa Berfungsi Optimal3. Bersaing di Era ModernEra modern saat ini tentunya bidang teknologi semakin berkembang, perusahaan yang menggunakan software yang membantu kegiatan operasional perusahaan akan berpengaruh dalan pencapaian target perusahaan.4. Mempermudah PelaporanSoftware payroll tentu telah terintegrasi dengan data-data penting yang terlibat secara detail, sehingga divisi HR dalam menyusun dan pengelolahan sistem pelaporan akan lebih mudah.OrangE HR Solution menawarkan HRIS yang tentunya terdapat fitur payroll, yang dapat mempermudah Perusahaan dalam menghitung gaji karyawan. Bukan cuma fitur payroll, masih terdapat banyak fitur lagi seperti time attendance, absensi, personal assessment, dan masih banyak lagi.

Tips Agar Key Performance Indicators (KPI) Perusahaan Bisa Berfungsi Optimal
Key Performance Indicators (KPI) adalah langkah-langkah terukur yang umumnya dilakukan Perusahaan dalam mengukur kinerja personel ataupun Perusahaan secara utuh dari waktu ke waktu.Key Performance Indicators (KPI) memiliki peran penting bagi kemajuan sebuah perusahaan. Karena dituntut memiliki visi dan misi yang jelas serta langkah praktis untuk merealisasikan tujuan.Karena Key Performance Indicators (KPI) merupakan alat ukur performa kinerja sebuah perusahaan, maka Key Performance Indicators (KPI) harus mencerminkan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Artinya, setiap Perusahaan bisa jadi berbeda sesuai dengan kebutuhannya.Sebelum menetapkan Key Performance Indicators (KPI), Perusahaan harus melakukan beberapa persiapan seperti:Menetapkan tujuan yang ingin dicapaiMemiliki proses bisnis yang telah terdefinisi dengan jelasMenetapkan ukuran kuantitatif dan kualitatif sesuai dengan tujuanMemonitor setiap kondisi yang terjadi serta melakukan perubahan yang diperlukan guna mencapai tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjangKey Performance Indicators (KPI) membutuhkan perencanaan yang matang. Selain itu juga harus didukung oleh ketersediaan data dan informasi yang akurat serta konsisten. Agar Key Performance Indicators bisa berfungsi dengan optimal, maka Key Performance Indicators harus memenuhi poin-poin dibawah ini:Specific: penentuan KPI karyawan harus mendetil, spesifik, dan terfokus pada tujuan apa yang akan menjadi indicator dalam KPI.Measurable: indicator tersebut dapat diukurAchievable: target KPI karyawan yang ditentukan harus merupakan hal yang realistis atau mungkin untuk dicapai serta ada nilai atau hasil yang dapat dicapai dan diukur.Relevant: target dari KPI karyawan ini harus relevan atau sesuai dengan tujuan perusahaan secara umum.Time: ada batas waktu atau deadline yang telah ditentukan untuk mencapai target tersebut.Dengan memperhatikan poin-poin SMART tersebut di atas, maka proses dalam menentukan KPI karyawan dapat berjalan sebagaimana mestinya dan sesuai dengan apa yang diperlukan oleh setiap individu dan juga oleh Perusahaan itu sendiri.Baca juga: Terjadinya Turnover Karyawan, Apa Faktor Penyebabnya?Contoh Penerapan Key Performance Indikators (KPI)Divisi FinancialBerapa rata-rata ketersedian cash flow setiap bulan.Berapa % piutang yang diproses dengan tepat waktu.Berapa jumlah temuan audit internal dalam bidang finance.Berapa % laporan keuangan yang disajiakan dengan akurat.Berapa % laporan keuangan yang disajiakan dengan tepat waktu.Berapa rata-rata ROA (return on aset) pada setiap bulannya.Berapa rata-rata cost of found pada setiap bulannya.Divisi HRDBerapa % jumlah kebutuhan pegawai baru yang dapat dipenuhi dengan tepat waktu (<45 hari).Rata-rata skor evaluasi karyawan baru setelah 3 bulan masa percobaan.Rata-rata biaya kesehatan per karyawan/tahun.Berapa % absensi masuk kerja karyawan.Berapa % absensi cuti kerja karyawan.Berapa jam training per karyawan (per kapita) per tahunnya.Berapa % jumlah karyawan level supervisor keatas yang telah menyusun KPI individu.Divisi ITBerapa % perbaikan komputer/jaringan user yang dapat diselesaikan dengan sesuai waktu yang telah disepakati.Berapa jumlah pengembangan aplikasi baru yang akan diimplementasikan tahun ini.Berapa skor kepuasan user atas layanan bidang IT dalam skala 1-5, dimana skala 5 = sangat puas.Berapa jumlah ROI (return on investment) dari program it yang diimplementasikan tahun ini.Berapa jumlah visitor yang melakukan visit ke web perusahaan.Berapa jumlah cabang yang terkoneksi secara online.Divisi MarketingBerapa % pertumbuhan penjualan dibandingkan tahun sebelumnya.Berapa skor kepuasan pelanggan (dalam skala 1-5).Berapa ROI of marketing program.Berapa jumlah pengembangan produk baru.Berapa jam rata-rata untuk menyelesaikan komplain pelanggan secara tuntas.Berapa rata-rata jumlah penjualan per distribution center/key outlet.Berapa market share perusahaan pada setiap bulannya.Berapa rata-rata produk availability in market pada setiap bulan.(Diambil dari berbagai sumber)
Subscribe to Our Newsletter
Get tips, trends, and insights delivered straight to your inbox.